cover
Contact Name
Rifky Serva Tuju
Contact Email
servatuyu00@gmail.com
Phone
+6282216985878
Journal Mail Official
sttetmpb@gmail.com
Editorial Address
STT Erikson-Tritt Jalan Trikora Sowi 3 Manokwari, Papua Barat
Location
Kab. manokwari,
Papua barat
INDONESIA
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial, dan Budaya
ISSN : -     EISSN : 27453766     DOI : https://doi.org/10.53827/lz
LOGON ZOES merupakan wadah publikasi hasil penelitian di bidang teologi, sosial dan budaya bagi pengembangan kekristenan di lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Erikson Trit, Manokwari dan institusi lain yang ingin berkontribusi dengan bidang kajian yang serupa. LOGON ZOES diterbitkan dan dikelola oleh Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tirtt Manokwari dengan Focus dan Scope pada bidang: Teologi Biblikal, Teologi Sistematika, Teologi Praktikal, Teologi dan Sosial, Budaya dan Kearifan Lokal.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2017): Agustus 2017" : 7 Documents clear
TINJAUAN TERHADAP PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN ANAK BERDASARKAN ULANGAN 6:1-19 Ninik Tri Utami
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2017): Agustus 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.32 KB) | DOI: 10.53827/lz.v1i1.7

Abstract

Pengakuan akan keesaan Allah adalah keharusan bagi umat Allah. Ini adalah pengakuan iman yang amat besar. Pengakuan akan keesaan Allah diwujudnyatakan dalam ketaatan. Sebagai dasar dari hidup dalam ketaatan adalah kesediaan mendengarkan firman dan melakukannya. Pengakuan akan keesaan Allah adalah keharusan bagi umat Allah pada waktu itu. Hal ini diajarkan pada waktu umat itu masih anak-anak. Keharusan bagi anak-anak untuk menghafalkan dan setelah itu memahami. Kewajiban bagi setiap umat Alah untuk mengucapkan pengakuan itu. Sejak masih kecil umat Allah sudah harus wajib mempelajarinya dan kehidupan seperti mendatangkan berkat-berkat Allah dalam kehidupan selanjutnya. Prinsip mengasihi Allah adalah prinsip utama yang ditekankan dalam kehidupan umat Allah. Menekankan sikap hati yang mengasihi Allah sepenuh-penuhnya, tidak mengasihi yang lain, termasuk akal budi, menyimpan perkataan Allah di dalam hati, pikiran mereka harus dipenuhi dengan hukum  dan ketetapan Tuhan sehingga segala percakapan dan kegiatan mereka harus dikuasai oleh firman itu.Allah adalah prioritas bagi umat Allah sebagai pusat penyembahan dan sumber kehidupan.  
POLA KADERISASI DALAM KEPEMIMPINAN MUSA TERHADAP KEPEMIMPINAN KRISTEN MASA KINI Bastian Salabai
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2017): Agustus 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.136 KB) | DOI: 10.53827/lz.v1i1.3

Abstract

Setiap orang ingin jadi pemimpin, dan setiap pemimpin yang baik harus bisa menyiapkan para pemimpin yang baru dengan cara mengkaderkan orang-orang yang dapat dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan. Sebab pemimpin tidak bersifat kekal, karena itu diperlukan para kader-kader terbaik untuk dipersiapkan dengan baik untuk menjadi pemimpin di kemudian hari. Seorang pemimpin juga harus mempunyai visi dan misi yang jelas dengan tujuan agar sebagai pemimpin dapat mencapai suatu tujuan yang jelas dalam masa kepemimpinannya. Dalam Perjanjian Lama Musa telah mempersiapkan Yosua sebagai pemimpin masa depan yang kelak akan menggantikan Musa bilamana Musa tidak lagi menjadi pemimpin. Demikian juga dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus telah mempersiapkan murid-murid-Nya sebagai pemimpin masa depan yang siap menggantikan Yesus Kristus bilamana Yesus Kristus tidak lagi menjadi pemimpin dan bersama-sama dengan murid-murid Yesus lagi.  
PERANAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR ANAK Norce L. Salek
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2017): Agustus 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.817 KB) | DOI: 10.53827/lz.v1i1.4

Abstract

Minat belajar seorang anak bertumbuh di mulai dari orang tua dan keluarga. Karena orang tua dan keluarga adalah lingkungan yang pertama dalam mempengaruhi dan membiasakan anak-anak dalam hal belajar, karena segala pengetahuan dan kecerdasan intelektual manusia diperoleh pertama-tama dari orang tua dan keluarga. Dalam menumbuhkan minat belajar anak, orang tua adalah pendidik utama yang terus menerus dengan berbagi cara untuk merangsang anak agar anak tetap memiliki gairah dalam belajar. Hal itu dilakukan oleh orang tua dengan tetap mempertahankan motivasi belajar anak di mulai sejak anak lahir sampai masa Sekolah Menegah Atas dan sesudahnya. Namun dalam berbagai upaya yang dilakukan untuk membangkitkan minat belajar anak, orang tua sendiri haruslah memberikan contoh dan teladan dalam hal belajar sehingga bisa menjadi model yang bisa ditiru dan dilakukan oleh anak-anak. Beberapa upaya yang dilakukan dalam menumbuhkan minat belajar anak adalah; membangkitkan motivasi belajar dalam diri anak, menciptakan lingkungan fisik yang nyaman, menyediakan fasilitas belajar yang memadai, mendampingi anak dalam belajar, membangun kerjsama dengan guru di sekolah.  
TINJAUAN TEOLOGIS MENGENAI MESIANIS DALAM PENTATEUKH Luhut P. Lumban Gaol
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2017): Agustus 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.465 KB) | DOI: 10.53827/lz.v1i1.5

Abstract

Kitab Pentateukh merupakan kitab yang menceritakan mengenai karya Allah mengenai penciptaan dan salah satu karya Allah yang istimewa yakni ketika Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah. Pada saat Allah menciptakan manusia di mana manusia dalam keadaan kudus dan suci. Dosa tidak ada dalam diri manusia, namun karena manusia ketika dicobai oleh Iblis dan manusia ingin sama dengan Allah, sehingga akhirnya manusia jatuh dalam dosa dan akhirnya manusia kehilangan kemuliaan dan kekudusan Allah. Memang kata Mesias sendiri tidak terdapat dalam Pentateukh (kitab Kejadian sampai Ulangan) berhubungan dengan penjelasan secara langsung, tetapi ada beberapa penjelasan yang dapat membuktikan bahwa gambaran tersebut mengarah kepada Mesias sebagai penyelamat umat manusia. Kata yang dipakai untuk menjelaskan istilah yang berhubungan dengan Mesias adalah dalam kaitan dengan kata yang diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan kata tersebut sebagai makna kata kerja jv^m* (m¹šah). Kata ini dapat diartikan mengurapi, menuangkan cairan; sedang mengurapi. 
PENGEMBANGANAN KURIKULUM SEKOLAH MINGGU Adolf Edwin Ratag
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2017): Agustus 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.329 KB) | DOI: 10.53827/lz.v1i1.1

Abstract

Anak-anak adalah pribadi yang sangat penting. Siapa mereka di masa depan, dan Gereja di masa depan sangat ditentukan oleh bagaimana kita melayani anak-anak di masa kini; karena itu pelayanan kepada mereka tidak boleh dianggap remeh. Kurikulum merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam proses mempersiapkan dan memantapkan kapasitas anak, baik secara mental maupun secara spiritual. Visi dan misi gereja sangat penting menjadi acuan dalam menyusun kurikulum Sekolah Minggu. Namun demikian, ada 5 faktor yang menjadi alasan yang perlu dipertimbangkan, yaitu alasan teologis, paedagogis, keadaan, kebudayaan dan misioner. Kurikulum dikembangkan berdasarkan keyakinan bahwa Alkitab adalah firman Allah, sehingga memuat sebanyak mungkin isi Alkitab; disusun dengan mempertimbangkan perkembangan jiwa anak; dan memikiran metode yang kreatif, bervariasi dan menarik. Penyusunan kurikulum sangat berhubungan dengan dua pertanyaan penting: Siapa? Apa? Para penyusun kurikulum harus bertanya: Untuk siapa? Untuk mereka yang bagaimana?Untuk mereka yang dimana?Kontennya apa?Untuk kapan? Khusus pertanyaan yang terakhir berkaitan erat dengan kalender gerejawi Hal yang terpenting dalam penyusunan kurikulum adalah anak-anak itu sendiri. 
KEPEMIMPINAN DALAM KEBERAGAMAN INDONESIA MEMAHAMI GLOBALISASI DENGAN ANALOGI THE LEXUS AND OLIVE TREE Fredrik U. Wowor
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2017): Agustus 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.921 KB) | DOI: 10.53827/lz.v1i1.6

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian pustaka untuk mengkaji dampak globalisasi. Kebenaran fundamental mengenai globalisasi adalah bahwa globalisasi itu timbul dari bawah, dari tingkat jalanan, dari dasar jiwa setiap orang, dan dari aspirasi terdalam mereka. Globalisasi adalah produk dari demokratisasi di bidang keuangan, teknologi, dan informasi, tetapi yang mendorong ketiganya adalah keinginan dasar setiap manusia yaitu kehidupan yang lebih baik, kehidupan dengan pilihan yang lebih banyak mengenai apa yang dimakan, apa yang dipakai, dimana bertempat tinggal, kemana bepergian, bagaimana bekerja, apa yang dibaca, apa yang ditulis, dan apa yang dipelajari.  
MENGATASI KETIDAK SELARASAN DALAM JEMAAT Jevri Terok
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2017): Agustus 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.963 KB) | DOI: 10.53827/lz.v1i1.2

Abstract

Keselarasan sangat dirindukan oleh setiap orang secara khusus dalam berjemaat. Ketidak selarasan dalam jemaat bisa berdampak buruk bagi perkembangan jemaat itu sendiri. Jemaat yang hidup dalam keselarasan karena jemaat sudah menjadikan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan jemaat, sehingga dalam berjemaat ada kebersamaan seperti dalam melakukan doa bersama, jemaat juga melakukan ibadah secara bersama-sama. Untuk mencapai keselarasan dalam jemaat bukan hanya peranan gembala sidang atau pendeta saja namun semua jemaat harus ikut terlibat dalam melakukan kegiatan-kegiatan pelayanan dalam gereja. Kalau jemaat ingin merindukan suatu keharmonisan atau keselarasan dalam berjemaat, maka setiap anggota gereja atau anggota jemaat harus terlibat aktif dalam pelayanan yang telah dipercayakan Allah berdasarkan talentanya masing-masing, begitu pula dalam berjemaat. Apabila setiap anggota jemaat menyadari akan pentingnya tanggung jawab dalam pelayanan, maka keselarasan persatuan yang indah akan terbangun secara bersama-sama untuk melayani Tuhan dengan tujuan agar terjadi suatu pertumbuhan dalam jemaat.

Page 1 of 1 | Total Record : 7